Minggu, 30 September 2012

Think Dinar

Judul      : Think Dinar
Penulis   :  Endy J. Kurniawan
Penerbit : Asma Nadia Publishing House

Dalam era modern ini banyak sekali investasi yang sangat menggiurkan bagi kita, yang menjanjikan fedback yang sangat besar seperti halnya deposito, saham, reksadana dan masih banyak lagi. Tapi apakah anda yakin bahwa semua investasi itu aman dan jauh dari unsur gharar dan riba?. Apakah semua itu aman bagi kita semua yang seorang muslim, yang jelas-jelas di haramkan untuk menerima riba. Tapi bukan berarti kita sebagai umat Islam tidak boleh berinvestasi, banyak investasi yang syar'i bagi kita dan jauh dari unsur gharar bahkan riba. Tapi disini saya mengajak teman-teman untuk berinvestasi dalam bentuk Dinar. Banyak yang mengira ketika kita berbicara Dinar, seakan-akan kita membiacarakan tentang emas atau uang emas. Padahal ketika kita berbicara Dinar, kita berbicara investasi, ekonomi dunia, kebijakan politik, kesejahteraan umat manusia dalam segala aspek kehidupan. Nah, dalam buku yang berjudul "Think Dinar !" ini kita akan mengetahui bagaimana bisa Dinar menjadi investasi yang sangat liquid dan jah dari unsur gharar bahkan riba.
Dalam buku sebelumnya yang waktu itu pernah saya riview juga yaitu "Satanic Finance" ada bab yang mengangkat masalah Dinar dan Dirham sebagai The Heavens Currency, mengapa demikian? karena Dinar dan Dirham merupakan mata uang yang terbuat dari logam mulai yang memiliki nilai intrinsik. Yang tidak akan terkikis oleh zaman. Dinar dan Dirham juga dipakai sebagai alat jual beli pada zaman Rasulullah Saw. dan para sahabat.
Dalam buku ini juga menjelaskan bagaimana kita sebagai seorang muslim harus bersikap. Di buku ini menjelaskan bahwa seorang muslim itu harus kaya raya. Mengapa demikian? karena sesuangguhnya salah satu pilar yang menentukan kebangkitan Islam adalah kekuatan maaliyah (harta). Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim harus bisa menjadi muslim yang kaya raya agar kita bisa menjadi seseorang yang dapat beramal di jalan Allah dan dapat menegakkan salah satu pilar Islam. Bahkan Rasulullah Saw. dan sahabat-sahabatnya bukanlah orang yang miskin, mereka semua adalah orang-orang yang sukses dalam berdagang, orang-orang yang kaya raya. Tapi mengapa Rasulullah Saw. tidak terlihat seperti halnya orang yang kaya raya? itu semua karena Rasulullah Saw. dan para Sahabat bersikap zuhud. Mereka semua menafkahkan hartanya untuk perjuangan Islam. Bahkan slah satu Sahabta nabi yaitu Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan "Seandainya kemiskinan adalah laki-laki, maka aku akan membunuhnya". Begitu kerasnya Islam menolak kemiskinan. Mengapa demikian? karena sesungguhnya kemiskinan itu melemahkan sendi-sendi kekuatan rumah tangga, masyarakat dan sendi kejayaan Islam dalam skala besar. Oleh karena itu mulailah kita dari sekarang untuk berinvestasi dalam bentuk Dinar dan Dirham.
Banyak mitos yang beredar tentang uang dari tentang nilai uang sampai penimbun kekayaan, itu semua salah karena sesungguhnya yang mempunyai kekuatan bukanlah uangnya melainkan kepercayaan orang-orang terhadap negara penerbit uang. Sesungguhnya uang tidak memiliki nilai intrinsik seprti halnya Dinar atau Dirham yang terbuat dari emas dan perak yang memiliki nilai intrinsik dan tak akan termakan oleh zaman. seperti halnya pada zaman Rasulullah Saw. bahwa harga 1 Dinar itu sama saja dengan 1 ekor kambing, dan hal itu tidak berubah sampai sekarang. Tapi coba kita lihat bagaimana dengan uang? misalkan  dulu dengan uang 8 juta rupiah kita sudah bisa pergi haji tapi saat ini butuh dana lebih dari 40 juta  untuk kita pergi haji. Masihkah anda berfikir bahwa uang itu memiliki nilai dan bisa dijadikan patokan untuk berinvestasi dan persiapan untuk masa depan kita nanti?. Oleh karena itu beralihlah pada Dinar atau Dirham, karena sesungguhnya Dinar dan Dirham tidak termakan zaman seperti mislakan dulu pada saat tahun 2010 harga 1 Dinar sekitar 1,5 juta rupiah tapi sekarang 2 tahun berikutnya yaitu tahun 2012 harga 1 Dinar sebesar 2,3 juta - 2,6 juta rupiah, betapa tingginya harga jual Dinar dan Dirham pada masa ini, bagaimana kalau 10 tahun lagi? berapa harga Dinar nanti?
Oleh karena itu saya mengajak teman-teman semua untuk memulai berinvestasi dalam bentuk Dinar dan Dirham, tetapi jangan sampai lupa untuk berzakat, karena sesungguhnya kita disini bukan untuk memperkaya  diri sendiri atau pribadi, melainkan kesejahteraan umat. Kita bisa lihat bagaimana sistem ekonomi kita saat ini. Banyak bilag ini untuk kersejahteraan rakyat, tapi nyatanya banyak penyalah gunaan yang terjadi pada sistem ekonomi kita saat ini. Tapi kita juga jangan menimbun Dianr dan Dirham karena Islam melarang hal tersebut, karena sesungguhnya kita harus membiarkan semuanya itu berputar, karena seseungguhnya tujuan kita adalah untuk kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu teman-teman mari kita mulai berinvestasi dalam bentuk Dinar dan Dirham untuk tercapainya masa depan yang lebih baik lagi. "Think Dinar !"