Manajemen risiko
merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko
Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager, Financial
Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris
Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan.
Manajemen risiko
merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko
Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager, Financial Controller,
Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan
dipimpin oleh Direktur Keuangan. Komite MRP bertugas membantu Direksi dalam
melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah
dilaksanakan sesuai dengan sistem secara efektif.
Kami telah
mengidentifikasi dan melakukan penilaian tentang risiko-risiko bisnis kami.
Risiko-risiko yang paling relevan dengan bisnis, kami paparkan dalam uraian
berikut yang diikuti dengan penanggulangan risiko terkait.
Risiko Operasi
Kemampuan untuk
menghasilkan produk tergantung pada kemampuan kami untuk menjamin pasokan
bahan-bahan produksi secara tepat waktu dan tepat biaya. Sebagian diantaranya
merupakan komoditas yang diperdagangkan secara global. Kondisi ekonomi global
mempunyai dampak signifikan terhadap fluktuasi dari harga sejumlah komoditas
tersebut dan bahan-bahan utama lainnya, yang dapat memiliki pengaruh signifikan
terhadap biaya produk kami.
Kenaikan harga
komoditas yang signifikan di tahun 2011 dan tren demikian nampaknya akan
berlanjut hingga 2012. Ketidakmampuan untuk menaikkan harga-harga kami guna
mengimbangi biaya input yang lebih tinggi dapat mengurangi arus kas, laba dan
atau marjin laba kami. Di sisi lain, kenaikan harga yang melebihi harga pesaing
kami, dapat melemahkan daya saing serta pangsa pasar kami.
Perseroan telah
memiliki prosedur tetap untuk memantau permintaan bahan-bahan mentah yang
digunakan untuk menetapkan kebutuhan produksi mendatang serta memfasilitasi
pembelian di muka dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan guna mengurangi
volatilitas harga komoditas di waktu-waktu mendatang. Rencana-rencana khusus
telah disiapkan untuk memungkinkan kami menjamin tersedianya pasokan
bahan-bahan utama alternatif secara cepat dan untuk menggunakan bahan-bahan
alternatif dalam formula maupun resep-resep produk kami.
Kami secara teratur
melaksanakan program value improvement guna mengidentifikasi optimasi
peluang-peluang dalam biaya/nilai, baik dalam biaya langsung maupun tidak
langsung. Kami melakukan benchmarking, secara internal maupun eksternal, guna
memaksimalkan pemanfaatan kapasitas dan biaya. Penentuan harga ditetapkan
melalui sebuah proses menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan
melibatkan sejumlah departemen untuk mencapai tingkatan yang tepat, berdasarkan
nilai maupun penawarannya.
Risiko Pasar
Potensi pertumbuhan
Indonesia semakin dikenal baik di tataran lokal, regional maupun internasional.
Peningkatan investment grade Indonesia baru-baru ini telah memperkuat sentimen
positif tersebut. Para kompetitor lokal maupun internasional kami secara cepat
memposisikan diri untuk meraih peluang lebih besar dari pasar yang terus
bertumbuh ini. Kegagalan dalam mengantisipasi kecenderungan ini akan berdampak
merugikan terhadap bisnis kami.
Perseroan memusatkan
perhatian pada kategori-kategori dan produk-produk yang dikenal menarik, yaitu
dimana Perseroan atau merek induknya memiliki atau mampu membangun keunggulan
kompetitif dan penjualan serta marjin-nya dapat ditingkatkan secara konsisten.
Kecenderungan pasar
eksternal dan persepsi dari konsumen, pelanggan dan pembeli dipantau sebagai
acuan dalam menciptakan kategori dan strategi brand yang selanjutnya akan
diimplementasikan ke dalam serangkaian proyek yang bertujuan untuk menghadirkan
produk dan layanan jasa yang relevan bagi konsumen dan pelanggan.
Kami percaya bahwa
dengan ragam portofolio produk/brand kami, berkualitas tinggi namun berbiaya
kompetitif, kekuatan inovasi kami, program pengembangan pasar, basis biaya
ekonomis, eksekusi penjualan dan distribusi yang unggul didukung oleh
insan-insan terbaik dengan semangat juara, kami siap untuk memasuki arena
persaingan yang semakin ketat.
Tenaga Kerja dan
Talenta
Pasar kerja Indonesia
berkembang semakin ketat dengan pemain-pemain global dan lokal saling berebut
posisi. Upaya menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang
bertalenta mempunyai peran penting dalam keberhasilan dari pelaksanaan strategi
kami. Bila kami tidak berhasil untuk mengelolanya, hal itu akan berdampak
negatif terhadap kemampuan meraih keberhasilan usaha, pertumbuhan bisnis, dan
berkompetisi dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat.
Resource Committeetelah
dibentuk di setiap divisi dan fungsi organisasi. Komite-komite tersebut
bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi keahlian dan kemampuan masa
depan yang dibutuhkan, menetapkan jalur karir dan program pelatihan
profesional, tolok-ukur remunerasi, serta identifikasi talenta utama dan
pemimpin masa depan. Survei karyawan dilakukan secara teratur untuk memperoleh
umpan-balik dan pandangan dari para karyawan. Program pengembangan karyawan
secara terpadu telah disusun yang mencakup tinjauan kinerja berkala, didukung
oleh perilaku “Standards of Leadership”, skill, kompetensi, pembinaan,
bimbingan dan pelatihan.
Tujuan Manajemen Resiko Keuangan
Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko
pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.
Meskipun
volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko
lainnya:
- risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
- diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
- risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
- risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
- risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
- risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan
Pertama,
manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada
risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki
toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga
membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham
dan pemegang obligasi.
Peranan Akuntansi
Akuntansi
manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan
pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu
perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga,
serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian
mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara domnestik, maka
perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestic mampu menjual dengan harga
yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang
dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas
yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative
strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko
yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam
dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi pergerakan
kurs, (2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3)
perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian
manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai
kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.
Potensi
terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang diinginkan. Kelebihan antara
aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang
asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi
aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi risiko positif.
Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan
kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan
translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar
bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva
terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya
keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Potensi
risiko transaksi, berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas. Laporan potensi risiko transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak
muncul dalam laporan keuangan konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan
kerugian transaksi seperti kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian
dan penjualan masa depan dan sewa guna usaha jangka panjang.
Untuk
meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut, dibutuhkan strategi
yang mencakup lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual. Lindung nilai
neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan
menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasional berfokus pada
variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
Lindung nilai structural mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi
potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah Negara yang menjadi
sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Lindung nilai kontraktual
dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para
manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang dihadapi.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivative dan lindung nilai. Provisi dasar standar ini adalah:
- seluruh instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
- keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative bukankan aktiva atau kewajiban,
- lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi nilai
- hubungan lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pemvaca laporan
- keuntungan atau keruhian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya
- keuntungan atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
Meskipun
aturan penuntun yang dikeluarkan FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi
pengakuan dan pengukuan derivative, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang
pertama berkaitan dengan nilai wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga
semakin meningkat jika lindung nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk
mengimbangi risiko valas.
Pertanyaan Seputar Tulisan
1. Untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivative dan lindung nilai, maka FASB menerbitkan?
Jawab:
FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003
2. FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003 berisi tentang?
Jawab:
- seluruh instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
- keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative bukankan aktiva atau kewajiban,
- lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi nilai
- hubungan lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pemvaca laporan
- keuntungan atau keruhian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya
- keuntungan atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
3. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.
Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya, yaitu?
Jawab:
Jawab:
- risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
- diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
- risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
- risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
- risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
- risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/manajemenrisikokeuangan/
http://danangbudihk.blogspot.com/2011/03/manajemen-keuangan-internasional-mnc.html
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/manajemen-risiko-keuangan.html
http://manajeemnrisikokeuangan.blogspot.com/
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/manajemenrisikokeuangan/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/manajemen-resiko-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar